SAMBUTAN PADA ACARA
PERPISAHAN
Assalamu’alaikum
wr.wb.
Saudara-saudara senasib dan
seperjuangan yang saya cintai.
Alhamdulillah,
dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. Bahwasannya pada pagi yang
baik ini kita masih diberi nikmat oleh Allah swt., sehingga kita dapat berkumpul
disini, meski kita semua sudah tahu bahwa tatap muka diantara kita pada pagi
hari ini merupakan tatap muka yang terakhir kalinya.
Sebetulnya kuranglah tepat kalau pertemuan kita pada pagi hari ini merupakan pertemuan yang terakhir kalinya, yang dengan kata lain kita akan berpisah, setelah mengadakan pertemuan ini.
Sebetulnya kuranglah tepat kalau pertemuan kita pada pagi hari ini merupakan pertemuan yang terakhir kalinya, yang dengan kata lain kita akan berpisah, setelah mengadakan pertemuan ini.
Memang,
mungkin mulai esok rekan-rekan telah saling meninggalkan kota tempat kampus
kita yang tercinta ini, yang berarti untuk selanjutnya diantara kita sudah
tidak akan ada lagi canda, tidak berkumpul dan bersatu, baik di dalam maupun di
luar kampus.
Namun hal yang demikian itu tidaklah menutup kemungkinan bagi kita untuk selalu bertemu. Saya yakin bahwa diantara kita Insya Allah akan bisa bertemu kembali.
Namun hal yang demikian itu tidaklah menutup kemungkinan bagi kita untuk selalu bertemu. Saya yakin bahwa diantara kita Insya Allah akan bisa bertemu kembali.
Saudara-saudara yang kami cintai.
Sungguh saya merasa terharu, betapa cepatnya waktu yang kita lalui bersama ini, yang tahu-tahu kita akan segera berpisah untuk kembali ke kampung halaman kita masing-masing, setelah selama sekian tahun kita selalu berkumpul dan bersatu.
Sungguh saya merasa terharu, betapa cepatnya waktu yang kita lalui bersama ini, yang tahu-tahu kita akan segera berpisah untuk kembali ke kampung halaman kita masing-masing, setelah selama sekian tahun kita selalu berkumpul dan bersatu.
Saya yakin bahwa rekan-rekan juga merasakan perasaan yang sama seperti saya, yaitu bahwa meskipun raga atau badan kita berpisah dan saling menjauh, namun jiwa diantara kita ini tetap satu, yaitu jiwa yang senasib dan seperjuangan.
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita bersama-sama meresapi dan merenungkan arti atau hikmah yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa selama kita bersatu, dan bersahabat, hingga akhirnya sampai pada hari ini. Banyak sekali hikmah-hikmah yang dapat kita petik dari situ. Untuk itu, agar lebih sempurnanya acara pagi hari ini, satu persatu rekan-rekan mengemukakan segala unug-uneg atau semacam ungkapan perasaan yang sifatnya saran, kesan atau apa saja, sehingga benar-benar acara ini dapat lebih berkesan dan akan menjadikan kenangan yang tersendiri bagi kita dan hari kelak.
Selanjutnya, saya persilahkan rekan-rekan memulainya urut dari ujung, yaitu rekan...(dilakukan urut satu persatu, bisa dibatasi waktunya misal maksimum 10 menit, hingga selesai). Terima kasih.
Demikianlah tadi diantara kita sudah saling mencurahkan segala isi hati, yang saya yakin hal tersebut sangat tinggi artinya bagi kita. Dan semoga hal tersebut dapat menjadikan kita untuk lebih dapat menguatkan ikatan jiwa kita dalam menyongsong hari esok yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Dirgantara Wicaksono.
Pembelajaran PKN di SD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar